Strategi Pemulihan Ekosistem Di Taman Wisata Alam Tanjung Tampa Kabupaten Lombok Tengah
DOI:
https://doi.org/10.29303/jseh.v9i1.310Keywords:
Nature Conservation Area, Degradation, Ecosystem Restoration, Nature Tourism ParkAbstract
Tanjung Tampa Nature Tourism Park is part of the nature conservation areas. Nevertheless, this area has been facing problems of degrading forest function, driven by forest encroachment, illegal logging, and wildlife poaching. This study aims to formulate the strategies for ecosystem recovery at Tanjung Tampa Nature Tourism Park using qualitative descriptive research. The data were analyzed using SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). The result shows the importance of ecosystem restoration at Tanjung Tampa Nature Tourism Park to be implemented by focusing on the strengths and opportunities. In addition, to develop forest management by advancing human resources' competence, strengthening synergies and collaboration among multi-stakeholders.
References
BKSDA NTB. (2016). Buku Statistik BKSDA NTB. BKSDA NTB, Mataram.
BKSDA NTB. (2020). Kumpulan Perundang-undangan Kehutanan. BKSDA NTB, Mataram.
BKSDA NTB. (2022). Revisi Blok Pengelolaan Taman Wisata Alam Tanjung Tampa. BKSDA NTB, Mataram.
Desitarani, Fajar, A.A., Budiman, F., Setiadi, D., Sugiharto, I., Iskandar, A., Sato, H., Nakama, E., Ohta, S., & Ishizuka, M. (2020). Pemulihan Ekosistem. IPB Press, Bogor.
DITJENKSDAE. (2021). Pedoman Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Konservasi. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, Jakarta.
DITJENKSDAE. (2021). Statistik DITJENKSDAE 2020. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, Jakarta.
DITJENPHKA. (2008). Buku Panduan Polisi Kehutanan. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Jakarta.
Gunawan, H., & Subiandono, E. (2014). Spatial Design for Restoration of Degraded Ecosystem in Mount Ciremai National. Indonesian Forest Rehabilitation, 2 (1), 67–78.
Madiong, B. (2017). Hukum Kehutanan. Celebes Media Perkasa, Makassar.
Manurung, L. (2022). Merangkul Perangkat Desa dan Masyarakat Melalui Kesepakatan Konservasi. http://www.menlhk.go.id, diakses 1 Oktober 2022
Menhut. (2014). Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.3099/Menhut-VII/KUH/2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kementerian Kehutanan, Jakarta.
Menlhk. (2014). Peraturan Nomor: P.48/Menhut-Ii/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemulihan Ekosistem Pada Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam. Http://www.Menlhk.go.id, diakses 1 Oktober 2022.
Moleong, J. L. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
MPR RI. (2017). Undang-Undang Dasar Tahun 1945. MPR RI, Jakarta.
Rangkuti, F. (2017). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sahruddin, S., Tjoneng, A., & Numba, S. (2019). Kajian Kawasan Terdegradasi Dan Pola Pemulihan Ekosistemdi Kawasan Suaka Marga Satwa Ko’Mara Kabupaten Takalar. AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 2(2), 1–14. DOI:https://doi.org/10.33096/agrotek.v2i2.57
Salmaa. (2021). Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh. Https://www.Penerbitdeepublish.Com, diakses 1 Oktober 2022.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wiratno. (2018). Sepuluh Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi Di Indonesia: Membangun “Organisasi Pembelajar.” Dirjen KSDAE, Jakarta.
Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Kencana, Jakarta.
Zulvianita, Desiana., Purnamahati, R. R., & Dwiartama, A. (2021). Evaluasi dan strategi pengelolaan penyadapan pohon pinus sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 18(1), 1–14.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Alvin Sofiandi Nursyam, Taslim Sjah, Hayati Hayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.