Pagar Laut dan Eksklusi Masyarakat Pesisir: Kajian Literatur atas Ketimpangan Akses di PIK Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.29303/jseh.v11i3.871Keywords:
Social Exclusion, Sea Wall, Social Justice, Coastal Communities, PIK 2Abstract
When a dumping policy is in place, it affects pulp exports to South Korea, but after the dumping policy is no longer in effect, it has no effect on Indonesian pulp exports to South Korea. The construction of a sea wall in the Pantai Indah Kapuk (PIK) area, Tangerang, has raised multidimensional issues involving the social exclusion of coastal communities, environmental degradation, and alleged legal irregularities in the permitting process. This study employs a literature review method to analyze the impacts of the project through Hilary Silver’s theory of social exclusion. Silver conceptualizes exclusion as a complex, multidimensional process involving the severance of access to resources, political participation, and social integration. The findings show that the sea wall, both physically and symbolically, separates coastal residents—particularly fishers—from their living space and means of livelihood. Disrupted fishing routes, increased operational costs, and damage to coastal ecosystems are among the direct consequences felt by the local community. Moreover, the lack of transparency and the potentially illegal nature of the development reinforce structural inequalities and disregard the rights of communities to space and participation. This study recommends the enforcement of spatial justice, reform of coastal development governance, and the active involvement of local communities in the planning and implementation of coastal policies.
References
Adawiyah, R., & Taupiqqurrahman, T. (2023). Problematika Pendanaan Pengadaan Tanah Proyek Strategis Nasional Melalui Konsinyasi Pengadilan Negeri. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 17(6), 4037. https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2745
Achmad Nur Hidayat, "Skandal Pagar Laut PIK-2: Adanya Investor dan Kekuasaan," Koran Pelita, 14 Januari 2025. Diakses https://koranpelita.co/2025/01/skandal-pagar-laut-pik-2-adanya-investor-dan-kekuasaan/
Amalia, S. D., Gulshan, N., Ningrum, C. G., & Izazqi, R. (2025). Problematika Hukum Pagar Laut yang Berdampak pada Mata Pencaharian Nelayan di Tangerang, Banten. Forschungsforum Law Journal, 2(02), 192–207. https://doi.org/10.35586/flj.v2i02.10822
Amaliyah, A. (2025). Sosiologi Pendidikan: Analisis Konflik Pembangunan Pagar Laut Tangerang Selatan. AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis, 5(2), 730-745.
Andika Dwi. (2024, Mei 20). Menko Airlangga sebut PIK 2 bukan proyek strategis nasional. Tempo.co. https://www.tempo.co/ekonomi/menko-airlangga-sebut-pik-2-bukan-proyek-strategis-nasional-1195589
Aulia, A. N., Rustan, A., Jufri, N. N., & Malie, A. M. (n.d.). Penggunaan Instrumen Amdal dalam Pengawasan Tanggung Jawab Korporasi Terhadap Pengelolaan Limbah Industri. https://doi.org/10.38035/jihhp.v5i4
Bolivia. (2025). Kasus Pagar Laut Bersertifikat HGB, Pakar Agraria UGM Nilai Ada Ketidaksinkronan Regulasi dan Kepatuhan Hukum, https://ugm.ac.id/id/berita/kasus-pagar-laut-bersertifikat/ 2025.
Byrne, David. 2005. Social Exclusion. England, Open University Press.
Dewi Agustina. (2025). Warga Cerita Awal Mula Munculnya Pagar Laut di Tangerang, 5 Truk Bawa Bambu, Dibangun Tengah Malam, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2025.
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013). How to write a literature review. Journal of criminal justice education, 24(2), 218-234.
Fajri, R. (2025, 26 Januari). Legislator ungkap cara kerja mafia tanah di balik pagar laut Tangerang. MetroTVNews. https://www.metrotvnews.com/read/k8oCVY0o-legislator-ungkap-cara-kerja-mafia-tanah-di-balik-pagar-laut-tangerang
Galang Geraldy, (2025). pagar laut dan konflik perebutan ruang, Detiknews, https://news.detik.com/kolom/d-7744798/pagar-laut-dan-konflik-perebutan-ruang 2025.
Maghribi, G., Syaputra, F. A. B., & Paat, G. R. (2025). Kajian Hukum Lingkungan dan Implikasi Sosial-Ekonomi Dampak Pemasangan Pagar Laut di Tangerang. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 11(11), 71–80. https://doi.org/10.3783/causa.v11i11.12520
Natasha. (2025).PSN PIK 2, Pagar Laut, dan Pengkaplingan HGB di Banten: Privatisasi dan Perampasan Laut,” Kedaipena.com, diakses 29 Mei 2025, https://www.kedaipena.com/psn-pik-2-pagar-laut-dan-pengkaplingan-hgb-di-banten-privatisasi-dan-perampasan-laut/.
Nugraha, D. W. (2025, 18 Januari). Pagar laut di Tangerang dibongkar, KKP tetap lanjutkan investigasi. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/pagar-laut-di-tangerang-dibongkar-kkp-tetap-lanjutkan-investigasi
Rizal, A., Ananta, R., Tri, D., Syah, B., & Erlangga, Z. (2024). Fenomena pagar laut di PIK 2 sebagai ketidaktegasan pemerintah menjaga ketahanan nasional. Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, 1(1), 52–61. https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/index
Rhama Purna Jati, dkk. (2025, Januari 15). Kerugian nelayan akibat pagar laut mencapai Rp 7,7 miliar per bulan. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/kerugian-nelayan-akibat-pagar-laut-mencapai-rp-2-miliar-per-bulan
Samrut Lellolsima, (2025). Pagar Laut Tangerang Merampas Kedaulatan Rakyat, https://www.jurnas.com/artikel/167858/Pagar-Laut-Tangerang-Merampas-Kedaulatan-Rakyat/
Santia, T. (2025, 9 Januari). Geger pagar laut membentang 30,16 km di pesisir Tangerang, ini fakta dari KKP. Liputan6.com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5871549/geger-pagar-laut-membentang-3016-km-di-pesisir-tangerang-ini-fakta-dari-kkp youtube.com+5
Silver, H. (2019). Social Exclusion. In B. Badie, D. Berg-Schlosser, & L. Morlino (Eds.), The International Encyclopedia of Political Science (pp. 1–4). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781118568446.eurs0486
Tempo.co. (2025, Januari 15). Komisi IV DPR akan tinjau langsung pagar laut misterius di Tangerang. Tempo.co. https://www.tempo.co/ekonomi/komisi-iv-dpr-akan-tinjau-langsung-pagar-laut-misterius-di-tangerang-1192448
Tempo.co. (2025, Februari 19). Kronologi TNI AL bongkar pagar laut Tangerang akhirnya rampung. Tempo.co. https://www.tempo.co/ekonomi/kronologi-tni-al-bongkar-pagar-laut-tangerang-akhirnya-rampung--1207832
Yudono Yanuar, Kasus Pagar Laut Tangerang: 18 Km Dibongkar, SHGB Agung Sedayu Dibatalkan, Masuk KPK, dan Alasan DPR Tak Bentuk Pansus," Tempo.co, 4 Februari 2025 diakses https://www.tempo.co/ekonomi/kasus-pagar-laut-tangerang-18-km-dibongkar-shgb-agung-sedayu-dibatalkan-masuk-kpk-dan-alasan-dpr-tak-bentuk-pansus-1200462
Yusof, S., & Md Saman, M. (2023). The Demarcation of Malaysia-Indonesia Maritime Boundaries: A Review. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 13(4), Pages 624-636. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v13-i4/16667
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Megawati Rusdianto, Nuris Watunnaba

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.





